CV. KAWAN LAMA NUSANTARA Kerjakan Pembangunan Rehabilitasi Jembatan TPU Desa Bolang Terindikasi Curi Star DPUPR Seakan Anggap Lumrah - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

CV. KAWAN LAMA NUSANTARA Kerjakan Pembangunan Rehabilitasi Jembatan TPU Desa Bolang Terindikasi Curi Star DPUPR Seakan Anggap Lumrah

Karawang-Majalahkriptantus.com 

Tanpa di lengkapi no.kontrak, Cv. Kawan Lama Nusantara  kerjakan Pembangunan jembatan Rehabilitasi TPU Dusun Krajan Desa Bolang, Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga pekerjaan tersebut Curi Star. 

Tertera dalam plang papan informasi, pembangunan Rehabilitasi Jembatan TPU

panjang = 6,00 M' lebar = 3,50 M', Sumber Dana APBD Tahun Anggaran 2024, nilai kontrak = Rp.144.384.000,00, waktu pelaksanaan 40 hari kalender, dengan penyedia jasa Cv. Kawan Lama Nusantara tanpa dituliskan tanggal awal dan akhir pekerjaan. Sabtu 7 Desember 2024. 

Dari hasil pantauan awak media, para pekerja tidak di lengkapi APD ( alat pelindung diri). Padahal pihak Cv. yang mendapatkan tender bertanggungjawab atas keselamatan para pekerja, namun sayangnya malah di abaikan. 

Di lokasi yang sama awak media menemukan kejanggalan terkait plang papan informasi yang tidak memakai Multiplex, padahal sebagaimana kita ketahui bahwa pembuatan plang papan informasi itu sudah diatur dalam aturan baku, yang dibuat oleh pemerintah dalam bentuk RAB. Diantaranya bahwa pemasangan plang nama proyek harus memakai material multiplex dengan ketebalan 12 Milimeter, selain dua kaki jenis kayu dengan diameter 5/7.  Serta ketebalan multiplex yang di pakai untuk membungkus material cor badan jembatan bervariasi dari 7,8 Milimeter hingga 9,7 Milimeter. Diduga pekerjaan pembangunan jembatan lepas dari pengawasan Dinas PUPR, hingga banyak dugaan penyelewengan yang di lakukan oleh pelaksana di lapangan.

Hingga berita ini terpublikasi belum ada hak jawab dari pihak Cv. KAWAN LAMA NUSANTARA serta Dinas PUPR, atas  beberapa hal dugaan tersebut diatas, karena terkendala akses Komunikasi. Dan dengan sengaja pihak pelaksana dilapangan bernama ROSID, memblokir nomor kontak awak media, takut kecurangan nya menguak ke publik.

(Tim)

Tidak ada komentar