Penutupan PRPrG 2024 Di Tana Toraja Berlangsung Khidmat : Butuh Waktu 450 Tahun Lagi Untuk Menjadi Tuan Rumah - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Penutupan PRPrG 2024 Di Tana Toraja Berlangsung Khidmat : Butuh Waktu 450 Tahun Lagi Untuk Menjadi Tuan Rumah

MAJALAHKRIPTANTUS.COM-TANA TORAJA-Kegiatan Pra Sidang Raya XVIII PGI yaitu Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) yang berlangsung sejak 30 November 2024, telah berakhir, dan ditutup dengan ibadah di Gedung Temuan Mali', Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (04/11/2024). Seluruh proses kegiatan berjalan dengan lancar, sejak pembukaan hingga hari terakhir.

Dalam khotbahnya, Pdt. Helma Pasulu mengingatkan kepada seluruh peserta PRPrG yang telah menerima kebaikan Tuhan, untuk menebarkan kebaikan, sekembalinya ke tempat pelayanannya masing-masing, dan dimanapun berada.

“Apakah semua hal itu begitu gampang untuk di terima, saya tidak bilang bahwa perempuan selalu termarginalkan, tapi kadang-kadang perempuan juga yang melihat dirinya seperti itu, ini pergumulan kami di Gereja Toraja tahun 1984, Gereja Toraja untuk pertama kalinya menerima perempuan sebagai Pendeta, kurang lebih 30 tahun, tapi sampai hari ini dalam sejarah baru satu perempuan pendeta yang duduk dalam struktur,” tandasnya.

Lanjut Pdt. Helma Pasulu, kami terus gumuli masalah ini bersama, masalahnya apakah kaum adam yang melihat kami tidak mampu ataukah kami yang melihat diri kami yang tidak mampu, “Hari ini kita bersyukur karena begitu banyak hal berharga yang saya dapat sebagai perempuan Gereja, tapi dalam rasa syukur kita untuk kembali ketempat kita melayani ada juga gumul besar, gumul yang berat apakah pokok-pokok pikiran yang sudah saya dapat disini, apakah tantangan saya sebagai perempuan dimana di tempat say di hadirkan saya akan di terima,” katanya.

Ditambahkan Pdt. Helma, menurutnya menarik hari ini, ini bahan renungan sepanjang minggu di Gereja Toraja, tantangan kita perempuan bukan tantangan yang mudah, tapi terusalah menghidupi bahwa pelayann bukan hanya sekedar teori bahwa pelayanan bukan sekedar pokok pikiran yang kita rumuskan di tempat ini tetapi pelayanan sesungguhnya adalah pelayanan yng kita hidupi dalam sehari-hari, 

"beberapa waktu lalu seorang teman membagikan kutipan Leo Tolstoy yang mengatakn begini, "Jangan banyak bicara denganku tentang agama tapi izinkan aku melihat agama dengan perilakumu", yg artinya jangan terlalu banyak berbicara konsep-konsep tapi tunjukkanlah bagaiman konsep-konsep yang kita dapat di tempat ini sungguh-sungguh boleh kita hidupkan di tempat dimana Tuhan hadirkan kita, kehadiran kita disini adalah ibadah, maka sesuai dengan tema, bagaimana perempuan itu berdampak, bagaimana perempuan mengtransformasiln nilai-nilai itu, bagaimana kemudian keadilan dan kesetaraan bukan hanya sebagai slogan dalam kehidupan tapi sungguh-sungguh dihidupi,"katanya

Usai ibadah, Perwakilan MTH-PGI Pdt. Lince Pelu dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia lokal dan memohon maaf jika selama kegiatan ada hal-hal yang tidak menyenangkan.

"Mengucap syukur dan apresiasi atas segala sesuatubyang telah di kerjakan dengan baik, segala jeri upayah dan lelah menjadi bukti bakti yang telah kita persembahkan biarlah ini menjadi hormat bagi nama Tuhan, selamat jalan dan selamat tiba di tempat tujuan dengan tak kurang suatu apapun, mari berikan apresiasi sebesar-besarnya kepada ibu-ibu yang masak ynag menyedikan masakannya untuk kegiatan selama empat hari ini, begitupun para tukang sampah yang setiap hari memungut sampah-sampah, dna ini menjadi pembelajaran baik bahwa kedepan kita senantiasa katakan tidak pada Plastik ” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua bidang lima BPS GT Pdt. Yusuf Paliling, berharap agar cerita yamg di bawah pulang oleh peserta tetang keramah tamahan dan keindahan alam Toraja, "atas nama BPS GT menyampaikan terima kasih kepada MTH-PGI yang mempercayakan kami selaku saalh satu anghota PGI untuk menjadi tuan dan nyonya rumah dalam pelaksanaan sidang raya, kami melihat ini momentum yang sangat penting, karena kami berpikir kalau dihitung secara matik-matik kami butuh kurang lebih 450 tahun lagi kedepan untuk menjadi tuan rumah lagi, dan karenanya kami berusaha untuk menyambut ibu dan bapak sekalian dengan sebaik-baiknya," ujar Pdt. Yusuf

Sementara itu, Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung menyampaikan apresiasi dan terima kasih bisa dipercayakan sebagai tuan rumah Pertemuan Raya Perempuan Gereja (PRPrG) Pesekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI).

“Kami sangat yakin pekerjaan Tuhan dalam acara ini, ikut memberkati pemerintah daerah dan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pertemuan PRPrG PGI,” ucap Theofilus saat menutup pertemuan PRPrG PGI

Dia menambahkan, Dirinya bersyukur karena diberikan kepercayaan untuk tuan rumah untuk pertemuan raya  perempuan. Dalam berbagai hal perempuan sering diabaikan padahal memiliki peranan penting dalam kehidupan ini.

“Bukan hanya akan mempertemukan perempuan-perempuan dari seluruh Gereja di Indonesia tetapi juga menginspirasi kita untuk saling belajar dan menguatkan dalam Iman,” ucap Theofilus.

Tidak ada komentar