Dana PIP Siswa SMKN1 Rengasdengklok Dipangkas Atas Instruksi Kepsek Untuk Bayar Uang Bangunan - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Dana PIP Siswa SMKN1 Rengasdengklok Dipangkas Atas Instruksi Kepsek Untuk Bayar Uang Bangunan

Karawang, Majalahkriptantus.com 
Personal Identification Number (PIN) ATM merupakan kode rahasia yang seharusnya hanya diketahui oleh pemiliknya. Lain halnya yang terjadi di SMKN 1 Rengasdengklok kabupaten Karawang provinsi Jawa Barat, belum lama ini.

Mengutip dari media Online-datapublik.com
Berdasarkan informasi narasumber terpercaya, diduga pihak sekolah SMKN 1 Rengasdengklok melalui operator mengkolektif sekaligus meminta nomor PIN ATM siswa yang mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dari pemerintah pusat.

Dengan adanya hal tersebut, maka nomor PIN ATM milik siswa sudah tidak menjadi rahasia lagi, dan hal itu diakuinya oleh operator SMKN 1 Rengasdengklok.

Riki selaku operator SMKN 1 Rengasdengklok saat dikonfirmasi membenarkan bahwa dana bantuan PIP siswa dalam pencairannya di kolektif oleh pihak sekolah, dan uangnya pun sudah dibagikan kepada siswa di sekolah. Namun sebelum dibagikan, uang sudah dipotong terlebih dahulu untuk pembayaran sumbangan bangunan ke pihak sekolah.

"Terkait masalah pemotongan untuk pembayaran sumbangan bangunan itu memang benar. Waktu itu pas pencairan saya minta ke bagian Tata Usaha (TU) data siswa yang belum membayar dan belum melunasi pembayaran sumbangan bangunan ke pihak sekolah. Untuk kelas X dapat uang 1,8 juta. Karena ini perintah kepala sekolah, setidaknya harus ada pemasukan ke pihak sekolah dan itu pun atas persetujuan dari siswa," ungkapnya.
Senin (15/07/2024) siang di sekolah.

Selanjutnya dia menjelaskan bahwa di SMKN 1 Rengasdengklok ini masih banyak siswa yang belum membayar dan belum melunasi tunggakan uang sumbangan bangunan yang merupakan hasil musyawarah dan kesepakatan saat rapat orang tua siswa dengan komite di awal tahun ajaran baru. Bahkan kata Riki, untuk kelas XII yang sudah lulus juga masih banyak yang punya tunggakan bekas biaya perpisahan yang dibebankan kepada siswa.

"Kelas XII juga yang sudah lulus tahun kemarin ada yang masih punya tunggakan bekas biaya sumbangan perpisahan dan sumbangan uang bangunan, itu semua ada rekapannya di bagian TU," ucap Riki.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk pengambilan uang dana PIP di kolektif oleh pihak sekolah sudah mendapatkan persetujuan dari siswa secara lisan yang jumlahnya kurang lebih 120 siswa yang mendapatkan.

"Sebelum di kolektif saya kumpulkan dulu anak-anaknya, kemarin yang sudah cair itu sebanyak 120 siswa. Sebelumnya saya konfirmasi dulu ke anak-anaknya langsung. Saat itu memang tidak ada berita acaranya secara tertulis, namun hanya disampaikan secara lisan saja karena pada waktu itu anak-anak kumpul semua," pungkasnya.

Namun disaat menjelaskan, Idiana bagian kesiswaan SMKN 1 Rengasdengklok menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh Riki bukanlah suatu pungutan liar, intinya bukan pungli," kata Idiana diruangan yang sama.

Diketahui, siswa yang mendapatkan dana bantuan PIP mulai dari membuka tabungan di salah satu Bank di Karawang hingga saat ini belum menerima buku tabungan dan ATM nya kembali. Bahkan yang lebih mengejutkan, nomor PIN ATM siswa yang sifatnya rahasia pun di minta oleh pihak operator sekolah.
(AG&tim)

Tidak ada komentar