Ngobrol Santai Bersama Dewan Saidah Anwar Dapil III. Kekeringan Sawah Saluran Air Akan Dinormalisasi.
Majalahkriptantus.com.Karawang.Warga masyarakat Pedes berbincang bincang dengan Dewan Dapil III Saidah Anwar. Dalam obrolannya Saidah Anwar memaparkan, terkait kekeringan sawah terjadi di wilayah Dapil III khususnya Pakisjaya, hampir mengalami kekeringan disejumlah Desa, Kabupaten Karawang Jawabarat.
Jumlah sawah yang ada di Dapil III yang terigarisir 500 Hektar lebih. Meliputi Kecamatan Pedes, Cibuaya, Tirtajaya, Batujaya, dan Pakisjaya. Perlu perhatian dari pemerintah Daerah Kabupaten Karawang. Pada (23/9/2023).
Penghasilan sawah saat panen perhektar mencapai 6 sampai 7 tons. Bayangkan saja ya, masyarakat Kabupaten Karawang kalau gagal panen karena kekeringan masa harus kelaparan. Karena ini sangat luar biasa. Pemerintah Daerah secepatnya jangan ditunda tunda lagi, gak usah mikir lagi turun secepatnya. Tandas Saidah Anwar.
Lebih lanjut Saidah Anwar mengatakan, saya sangat memperjuangkan warga masyarakat Dapil III, karena, perjuangannya dari nol itu adalah warga masyarakat Dapil III yang mendukung dan membesarkan nama saya.
Secara langsung para petani mengadukan nasibnya pada saya, minta untuk dibantu persoalan kekeringan sawah. Dan dalam waktu dekat akan diturunkan alat berat excavator untuk normalisasi sungai saluran air, yang tadinya dangkal diangkat tanahnya agar saluran air menjadi lancar. Bisa memenuhi kebutuhan air pesawahan serta meningkatkan kualitas dan perekonomian para petani, pungkasnya.
Dalam ngobrol Santai (Ngobras) sambil ngopi membuat suasana semakin akrab dan khitmat, warga pun tak segan untuk melakukan obrolan dengan sosok Dewan.
Tokoh masyarakat Pedes Samrodi dalam obrolannya menyatakan dan mengajukan suatu keinginan mewakili warga Pedes. Warga nya punya permintaan agar dikabulkan oleh Dewan Saidah Anwar secara langsung.
Bukan hanya itu saja tokoh masyarakat Pedes ini mengkritisi pemerintahan terkait eceng gondok. Kenapa tidak, eceng gondok numpuk disungai irigasi yang menghambat lajunya air.
Eceng gondok yang numpuk disungai irigasi hanya didorong oleh pekerja waker setelah bersih terbawa air, Selesai sudah. Sementara yang dihilir kebagian sampah eceng gondok sampai numpuk. Kenapa gak diangkat.
Padahal jika pemerintah atau pekerja membeli obat semprot, pasti eceng gondok dalam waktu satu hari akan mati dan hancur mencair. Itu sangat mudah dan ekonomis, kata Samrodi. (TW)
Tidak ada komentar