Ini penjelasan Anggota DPR RI Kardaya Warnika Terkait Stunting, Dan Pencegahannya
CIREBON, majalahkriptantus.com || kab cirebon- Sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan anggota komisi IX DPR RI H. Kardaya Warnika DEA di Desa Waruroyom Kecamatan Depok Kabupaten Cirebon disambut antusias masyarakat Desa Waruroyom.
Dari pantauan media online kab cirebon, terlihat masyarakat yang didominasi ratusan kaum ibu-ibu dan bapak- bapak juga berdatangan ke balai Desa Waruroyom untuk mengikuti sosialisasi KIE dan program Bangga Kencana anggota DPR RI Kardaya Warnika. Pada Jumat (23/6/2023).
Kardaya Warnika DEA yang merupakan anggota komisi IX DPR-RI Dapil Jabar VIII meliputi Kota dan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu datang bersama Ridwan Fadjri Nur ketua tim mekanisme oprasional lini lapangan BKKBN pusat, dr Harriet qie selaku penata kependudukan dan KB BKKBN Jawa Barat,Mona Isabella Saragih kepala bidang Dalduk dan DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, serta kuwu Waruroyom Wardija.
Anggota DPR RI dari partai Gerindra itu, menjelaskan Stunting merupakan persoalan nasional. Oleh karenanya, penanganannya tidak bisa hanya oleh masing-masing sektor, namun harus dilakukan secara bersama-sama semua pihak.
"Saya sebagai anggota DPR RI ingin bahwa di daerah pemilihan saya khususnya masyarakat Desa Waruroyom agar selalu sehat, sakinah mawaddah warohmah Samawa, maka dari itu saya bersama yang menangani bidang masalah stunting agar bisa menjelaskan kepada masyarakat bagaimana cara penanganan dan pencegahannya, " ujarnya.
Dikatakannya stunting adalah kekurangan gizi pada bayi 1000 hari pertama kehidupannya, sehingga menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
"Karena mengalami kekurangan gizi menahun bayi stunting tumbuh lebih pendek dari standar balita seumurnya, namun tidak semuanya yang bertubuh pendek itu stunting, " Katanya.
"Jika anak mengalami stunting, tentu saja tidak hanya berdampak pada fisk namun bisa berpengaruh pula terhadap kecerdasan anak tersebut ada tiga hal yang dipersiapkan dalam penanganan stunting ini, " Sambungnya.
Pertama program siap nikah dan siap hamil Calon pengantin harus dipersiapkan, jangan sampai kurang gizi, amenia dan lainnya yang nanti ketika menikah dan hamil memungkinkan punya anak stunting karena dari ibu yang kurang gizi atau secara fisik kurang sehat.
Kemudian 1000 hari pertama kehidupan, anak harus betul-betul diperhatikan asupan gizinya makanan bergizi tidak harus yang mahal namun bisa memanfaatkan yang ada di sekitar.
"Dan yang terakhir pascapersalinan ibu-ibu direkomendasikan untuk bisa ber-KB agar perhatian termasuk pengasuhan atas anak yang telah dilahirkan lebih fokus sehingga anak akan tumbuh dengan baik dan terhindar dari stunting," Pungkasnya.
(Tim)
Tidak ada komentar