Berilah contoh konflik yang diakhiri dengan kekerasan dan tidak memiliki tujuan yang jelas dan apa istilah konflik tersebut dan siapa tokoh yang mengemukakan istilah dimaksud! - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Berilah contoh konflik yang diakhiri dengan kekerasan dan tidak memiliki tujuan yang jelas dan apa istilah konflik tersebut dan siapa tokoh yang mengemukakan istilah dimaksud!


MAJALAHKRIPTANTUS.COM--
Konflik merupakan proses sosial.yang akan terus terjadi dalam masyarakat, baik individu maupun kelompok, dalam rangka perubahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dengan cara menentang lawannya. Adapun kekerasan merupakan gejala yang muncul sebagai salah satu efek dari adanya proses sosial yang biasanya ditandai oleh adanya perusakan dan perkelahian. Sering kali tindakan kekerasan muncul secara spontan pada masyarakat. Tindakan kekerasan spontan ini tujuannya tidak jelas, kadangkala ditumpangi oleh kepentingan pihak2 tertentu yang sengaja ingin menciptakan kekacauan.


Sebagai contoh, tindakan kekerasan yang dilakukan suporter sepak bola. Oknum - oknum pendukung sebuah kesebelasan sepak bola melakukan pengrusakan dan pembakaran fasilitas - fasilitas umum, seperti rambu - rambu lalu lintas dan taman kota, melempari rumah penduduk sepanjang lintasan kereta api dan lain sebagianya. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan karena kesebelasan yang didukungnya kalah dalam pertandingan.

Kekerasan hanya merupakan salah satu indikator kerusuhan dalam menilai intensitas konflik atau pertentangan yang terjadi di masyarakat. Charles Lewis Taylor dan MichaelC. Hudson membuat beberapa indikator dalam menggambarkan intensitas konflik yang terjadi dalam masyarakat Indonesia. Indikator - indikator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Demonstrasi (a Protest Demonstration) adalah sejumlah orang yang dengan tidak menggunakan kekerasan, kemudian mengorganiaasi diri untuk melakukan proses terhadap suatu rezim, pemerintah, atau pimpinan dari rezim atau pemerintah tersebut, atau terhadap ideologi, kebijaksanaan dan tindakan baik yang sedang direncanakan maupun yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah atau pihak yang sedabg berkuasa. Contoh gerakan mahasiswa yang menggelar demonstrasi di gedung MPR/DPR;

2. Kerusuhan
Kerusuhan pada dasarnya sama dengan demonstrasi. Hal yang membedakannya adalah kerusuhan mengandung penggunaan kekerasan fisik yang diikuti dengan perusakan fasilitas umum, pemukulan oleh aparat keamanan atau pelaku - pelaku kerusuhan, penggunaan alat - alat pengendali kerusuhan oleh aparat keamanan, dan penggunaan berbagai macam senjata atau alat pemukul oleh para pelaku kerusuhan. Kerusuhan biasanya dilakukan dengan spontanitas sebagai akibat dari suatu insiden dan perilaku kelompok yang kacau;

3. Serangan Bersenjata (Armed Attack) adalah tindakan kekerasan yang dilakukan untuk kepentingan suatu kelompok tertentu dengan tujuan melemahkan atau bahkan menghancurkan kekuasaan dari kelompok lain. Indikator ini ditandai oleh terjadinya pertumpahan darah, pergulatan fisik, atau perusakan fasilitas umum. Jelaslah bahwa kekerasan hanya merupakan akibat dari adanya pertentangan - pertentangan atau konflik sosial. Konflik - konflik sosial yang terjadi tidak selamanta harus diikuti dengan kekerasan yang akan memunculkan masalah baru. Banyak kerugian dan penderitaan yang akan diakibatkan apalagi jika konflik tersebut tidak memiliki tujuan yabg berarti, pengorbanan yang dilakukan oleh pihak yang berkonflik menjadi sia - sia.

Konflik - konflik sosial yang diakhiri dengan tindakan kekerasan seperti beberapa contoh tersebut, merupakan tahapan penyelesain konflik yang paling buruk. Dengan kata lain kekerasan sangat rendah tingkatannya dalam mencari alternatif pemecahan masalah untuk dapat menghindari atau keluar dari konflik yang sedang terjadi. Sebenarnya konflik yang terjadi dapat berfungsi sebagai faktor positif (pendukung) dan faktor negatif (perusak) bagi modal kedamaian sosial secara positif, konflik dapat berfungsi sebagai pendorong tumbuh kembangnya kedamaian sosial. Namun, konflik dapat memunculkan kekerasan yang menjurus pada perpecahan. Istilah konflik tersebut merupakan konflik otoritas, Teori Konflik Otoritas dikemukakan oleh Dahrendorf dan Turk.

Tidak ada komentar