Berilah contoh konflik yang diakhiri dengan kekerasan dan tidak memiliki tujuan yang jelas dan apa istilah konflik tersebut dan siapa tokoh yang mengemukakan istilah dimaksud! - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Berilah contoh konflik yang diakhiri dengan kekerasan dan tidak memiliki tujuan yang jelas dan apa istilah konflik tersebut dan siapa tokoh yang mengemukakan istilah dimaksud!

 



MAJALAHKRIPTANTUS.COM--Salah satu contoh konflik yang diakhiri dengan kekerasan dan tidak memiliki tujuan yang jelas, misalnya tawuran antar pelajar. Berbagai sebab yang memicu terjadinya tawuran tersebut beraneka ragam, akan tetapi tetap saja tujuannya tidak jelas, apa yang mereka (para pelajar) diperebutkan atau diperjuangkan.

Interaksi sosial dianggap bisa membawa efek asosiatif atau mempererat hubungan antarindividu di masyarakat, dan juga bisa memunculkan dampak disosiatif, merenggangkan hubungan. Contoh bentuk asosiatif adalah kerja sama. Adapun contoh bentuk disosiatif yaitu konflik, demikian seperti dikutip dari Rumah Belajar Kemdikbud. Ada banyak cara pandang terhadap konflik sosial di sosiologi. Maka itu, konflik sosial juga tidak selalu dinilai sebagai hal yang negatif. Dalam kehidupan masyarakat, konflik juga dapat berupa proses instrumental yang mengarah pada pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial serta dapat menetapkan dan menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok. Bahkan dengan konflik, kelompok dapat memperkuat kembali identitas dan solidaritas di antara anggotanya.

Di sisi lain, ada banyak macam jenis konflik sosial di masyarakat. Macam-macam konflik sosial itu terbagi dalam berbagai kategori. Perinciannya bisa dicermati dalam pemaparan berikut ini. 1. Konflik sosial berdasarkan posisi pelaku Berdasarkan posisi pelaku, konflik sosial bisa dibedakan jadi 2 macam. Keduanya: konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik horizontal adalah konflik antarpihak yang derajat atau kedudukannya sama. Contoh konflik sosial ini adalah pertikaian dengan kekerasan antarsuku, atau tawuran antarwarga beda kampung.

Sementara konflik vertikal adalah konflik yang melibatkan pihak yang kedudukannya tidak sejajar. Contoh konflik vertikal adalah bentrok polisi dan masyarakat yang menolak digusur. 2. Konflik sosial berdasarkan sifat pelaku Berdasarkan sifat pelaku, konflik sosial bisa dibedakan menjadi konflik terbuka dan tertutup. Kedua jenis ini berbeda dari segi penampakan konfliknya. Untuk yang pertama, yakni konflik terbuka, adalah konflik sosial yang diketahui oleh semua orang. Jadi, konflik itu tidak hanya diketahui oleh pihak yang terlibat, tapi juga khalayak umum yang tak terkait dengannya.

Tidak ada komentar