Nestapa Warga Telukjaya Pakisjaya Biaya PTSL diminta 3 Jt Setelah Terbit Berujung Dipolisikan.

Karawang-Majalahkriptantus.com.Warga desa telukjaya kecamatan pakisjaya kabupaten karawang jawabarat RN(41) dan

Mn (71),dihadapan awak media ucapannya begitu mengenaskan, pasca sertifikat PTSL tanahnya jadi,dengan biaya 3 juta,areal luas tanahnya berkurang,dan dirinya dipolisikan.

Kesedihan kedua masyarakat Telukjaya Mn bertempat didusun Baru,buruh harian lepas pedagang tape singkong keliling, anaknya Rn sebagai pedagang Ice keliling, mengaku sedang menghadapi kesulitan,dan merasa teraniaya atas kesewenang-wenang oknum yang memperlakukan dirinya tidak adil.

Masyarakat "Pasca sertifikat PTSL jadi dan diterima,lalu bidang tanahnya di gugat, kemudian dirinya dilaporkan ke polisi ;

"Terkait dugaan tindak pidana penguasaan tanah tanpa izinyang berhak atau kuasanya begitulah ungkap kedua warga yang awam hukum.

Melihat bapak dan anak,warga keluarga yang kurang mampu dan berpenghasilan sangat rendah miris selama satu tahun harus bolak balik kekantor polisi memenuhi panggilan.

Pengakuan warga dirinya mendaftarkan diri ke program PTSL, agar tanahnya memiliki kekuatan hukum tetap, merujuk Peraturan Menteri No 12 tahun 2017 tentang PTSL dan Instruksi Presiden No 2 tahun 2018.

Sertifikasi tanah ini/PTSL,merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah, untuk menjamin kepastian, perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat.

Oleh karenanya saat sertifikasi program PTSL tanah, saya daftarkan sekalipun biaya diminta pihak Pemdes sebesar Rp.3 juta, saat pemberian uang beberapa orang yang mengetahui.

Karena diminta sebesar Rp.3 Jt saya bayar, harapan tanah saya masuk Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, agar memilki kekuatan hukum mengikat.

Dengan  Documen Surat Segel Pembagian Penempatan Tanah Waris 18-september tahun 1996,disaksikan oleh beberapa orang saksi, berdasarkan surat itulah tanah saya ajukan ke program PTSL.

Segel dimaksud diketahui,di tandatangani

oleh kades Telukbuyung (Alm) Muhamad.S kepala Desa Telukbuyung, sebelum adanya pemekaran/dimekarkan menjadi wilayah Desa Telukjaya tahun 1996,dalam  isi segel redaksinya ;

"Betul pada hari Rabu 18 september Usman Bin Ijo telah membagikan Tanah waris A/n : Kuru Bin Caih kepada Menen/Masih yang tercantum :

Dalam isi surat " Girik No.132.SPPT No.000 3201.persil no.9 kelas D.ll.Luasnya 244.M2. 

Akan tetapi ketika sertifikat terbit ada yang janggal, tanah saya tertulis dalam  segel luasnya 244.M2, serta merta luas berubah tanpa ada konfirmasi ulang sebelumnya.

Luas tanah berdasarkan surat segel yang di ajukan PTSL 244. Meter persegi, dan saat diukur juga sama, tapi setelah sertifikatnya terbit, ternyata luas objek tanah  berubah menjadi 159 M2,saya tidak menerima luas tanah dikurangi. Ungkap RN.

Lebih Farah nya lagi,luas tanah 244 Meter persegi, yang sudah dikurangi menjadi 159 M2, tercatat dalam sertifikat akan dikurangi kembali, berujung ditangani oleh polisi atas laporan pihak pelapor.

Proses membagikan Tanah waris A/n Kuru Bin Caih kepada Menen/masiah, tercatat disegel seluas 244 meter diketahui aparat pemerintah desa,membuatnya membayar tarif kepada aparat Desa, dengan mudah bisa dirubah.

Segel pada selembar kertas bermaterai itu yang menunjukan penguasaan lahan, tanah saya sudah bersertifikat,biayanya 3 jt, tapi saya terlapor ;

Dugaan Tindak  Pidana Penguasaan Tanah Tanpa Izin Yang Berhak Atau Kuasanya Ungkap (RN & MN). 24/4-2023.

Respon warga desa setempat yang lainnya saya juga bayar 1,5 juta rupiah, terkait nilai biaya PTSL diatas 1 Jt, di desa ini sudah rahasia umum. Ungkap warga lainnya

Keterangan berbeda,Py mengaku dalam PTSL petugas ukur,menurutnya biaya150 - 200.000, kalau 500.000 per bidang ya ada  tapi jarang apalagi jutaan tidak ada. Jelas Py.12/04.

Lain halnya menurut Sekdes SJ,saat awak media minta keterangan dirinya tidak tahu perihal biaya PTSL, sudah konfirmasi ke Py

belum. Tutup SJ . 12/04-2023. Tim.