Mengenal Tradisi "Rewang" di Dusun Setiawan ,ini Penjelasan Pak Sukimin Kadus.
Labuhanbatu, MajalahKriptantus.Com-Tradisi rewang adalah salah satu bentuk budaya gotong royong warga yang masih eksis dan lestari di Dusun Setiawan/Desa TT Pangkatan, kabupaten Labuhanbatu, Sumut.
Salah satu bentuk budaya gotong royong yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini di Dusun Setiawan adalah tradisi "Rewang".
Kadus Sukimin Sebagai Ketua Panitia Rewang mengatakan kepada Awak media Majalah Kriptantus.Com (5/03/2023)Kata "Rewang" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti membantu.
Sedangkan makna "Rewang" dalam konteks budaya didusun Setiawan yakni sebuah tradisi gotong rotong untuk membantu saudara atau tetangga yang sedang melaksanakan kegiatan hajatan atau resepsi. Baik resepsi pernikahan, khitanan maupun kelahiran.
Meskipun mayoritas masyarakat di Dusun Setiawan adalah Pujakesuma alias putra Jawa kelahiran Sumatera, namun tradisi "Rewang" ini masih tetap lestari hingga saat ini,"Terangnya.
Dalam tradisi "Rewang" ini biasanya dalam waktu 1 sampai 2 Minggu sebelum hari H, sang empunya hajat akan datang dari rumah kerumah saudara dan tetangga untuk meminta bantuan tenaga atau "ngrewangi" dalam pelaksanaan prosesi resepsi atau hajatan tersebut.
Banyaknya saudara dan tetangga yang diajak "Rewang" oleh sohibul hajat ini biasanya bervariasi, antara 60 sampai 80 Kepala Keluarga. Tergantung sang tuan rumah,"Jelas Ketua Panitia Rewang Sukimin (5/03/2023) Sekitar Pukul 20.00 WIB .
Lanjut Sukimin,Tradisi "Rewang" yang ada dikampung ini Di dusun Setiawan Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, biasanya berlangsung selama 3 hari 3 malam.Alhamdulillah ,Acara Saudara Kiran Kemarin Tepatnya di hari Sabtu 4 Maret 2023 berjalan atas izin Allah SWT dan malam ini pada Minggu 5 Maret 2023 kita Pembubaran Panitia Rewang ," Pungkasnya.
-ET.
Tidak ada komentar