Inilah Penampakan Kafe Tempat Prajurit TNI Dikeroyok Anggota OKP di Deli Serdang. - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Inilah Penampakan Kafe Tempat Prajurit TNI Dikeroyok Anggota OKP di Deli Serdang.

SUMUT, MajalahKriptantus.Com-Bangunan kafe semi permanen ini tempat terjadinya pengeroyokan prajurit TNI oleh anggota OKP di Deli Serdang.

Kafe ini berukuran sekitar 6×10 meter berada di atas lahan eks HGU PTPN-II, didirikan oleh pasangan suami istri Parni dan Gantang.

Bangunan sederhana berlantai tanah ini berdiri tegak dengan penyangga kayu dilengkapi meja dan bangku yang terbuat dari papan.


Siapa sangka, di kafe inilah sumber petaka bagi Serka (Sersan Kepala) Amosta Bangun, anggota unit intel Kodim 0204/DS dikeroyok sejumlah anggota OKP pada Kamis tengah malam (16/02/2023).

Usut punya usut, ternyata bangunan kafe ini sudah 4 tahun dibangun oleh Parni dan Gantang, bergempet langsung di belakang rumah mereka.

“Iya, kami yang punya bangunan ini, dulu 4 tahun kami jalani usaha ini, sekarang yang kelola bukan kami lagi, kami sewa kan sama Ririn dan Subhan”, kata Parni kepada awak media Majalah Kriptantus.Com, Senin (27/2/2023).

Meski bukan lagi Parni dan Gantang yang mengelola, namun para pengunjung masih sering menyebut dengan nama Kafe Gantang.

Dijelaskan Parni, sebelum terjadi keributan, Ririn dan Subhan baru seminggu mengelola kafe ini, ia mengaku tidak tahu kalau pengelola yang baru ini ternyata menyediakan minuman keras.

“Sekarang jalan dua Minggu mereka kelola, saya tidak tahu kalau mereka ini juga menyediakan minuman keras, kalau dulu kami hanya menyediakan tuak (arak), karoke dan makanan”, sebut Parni.

Dikabarkannya, bahwa Kafe ini biasanya dibuka setiap hari diantara waktu sore hingga larut malam.

“Tadi malam masih buka, itu bekasnya. Biasa jam sore bentar lagi juga buka, kalau jam segini biasanya mereka masih di rumah, mereka tinggal di dalam sana bang (pondok pool)”, katanya.

Mengetahui alamat kediaman Ririn dan Subhan, awak media Majalah Kriptantus.Com ini coba lakukan konfirmasi dan langsung menelusuri kediaman keduanya yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi Kafe.

Namun disayangkan, Ririn dan Subhan tidak berada di rumah, bahkan terlihat pintu rumahnya dalam keadaan terkunci.


Menurut keterangan warga, Ririn dan suaminya termasuk pendatang baru di kampung itu, “saya gak tau ke mana mereka bang, saya gak begitu kenal kali, mereka juga baru sekitar seminggu ngontrak di rumah itu”, aku salah-satu tetangga Ririn.

Terpisah, Sekretaris Desa Limau Manis, Eman Taufiq ketika ditemui Awak media Majalah Kriptantus.Com diruang kerjanya, Senin siang (27/2/2023) mengaku bahwa kafe tersebut tidak ada ijinnya.

“Kafe Gantang itu kami dengar pengelolanya memang ada menyediakan tuak dan minuman keras, kafe itu gak ada ijinnya, apa lagi itu berada di tanah garapan eks HGU PTPN-II”, ujar Eman.

Kafe yang berada di Jl.Pendidikan, Dusun-VIII Desa Limau Manis, Kec.Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut ini, ternyata tidak hanya satu, selain kafe Gantang, ada sekitar 5 kafe yang berdiri di sepanjang jalan tersebut.

“Kami pemerintahan Desa Limau Manis tidak pernah memberi ijin tehadap kafe-kafe tuak atau hiburan seperti itu, apakah rekomendasi atau apapun terkait dengan ijin tidak ada satupun kami keluarkan”, jelas Sekdes.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Serka Amosta Bangun kritis dikeroyok sejumlah anggota OKP (Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda) di kafe Gantang hingga akibatkan Amosta Bangun luka parah, bahkan kedua matanya dikabarkan tidak dapat melihat diduga kena hantaman botol kaca.

Kapolresta Deli Serdang, Kombes Irsan Sinuhaji dalam konferensi persnya beberapa waktu lalu menerangkan sudah ada satu pelaku yang menyerahkan diri dan telah di tahan, sedangkan 7 pelaku lagi masih diburon.

Diketahui, satu pelaku yang menyerahkan diri berinisial IA (30) ketua ranting PP (Pemuda Pancasila) Desa Dagang Kelambir.

Sementara itu, Dandim (Komandan Kodim) 0204/DS Letkol Czi Yoga Febrianto yang hadir dalam konferensi pers tersebut menegaskan terhadap ormas PP jangan ada yang melindungi para pelaku. 

-ET

Tidak ada komentar