Pembangunan TPT Didesa Baturaden Tanpa Papan Informasi, Seperti Proyek Siluman - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

Pembangunan TPT Didesa Baturaden Tanpa Papan Informasi, Seperti Proyek Siluman

MAJALAHKRIPTANTUS.com. Karawang. Pelaksanaan proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Desa Baturaden Kecamatan Batujaya Kabupaten Karawang Jawabarat. Seperti proyek siluman.(28/11/2022)

Pasalnya, pembangunan tersebut tidak memiliki papan informasi, lazimnya, sebelum melakukan aktivitas pekerjaan proyek sudah terpasang papan informasi, agar masyarakat tahu dan transparansi keterbukaan informasi publik pada hal layak
Namun, yang dilakukan oleh Pengelola Proyek pembangunan TPT yang berada di Desa Baturaden tidak ada upaya untuk memasang papan proyek, menurut narasumber, pelaksanaan pekerjaan sudah berjalan beberapa hari 

Proyek tanpa papan informasi menjadi buah bibir oleh masyarakat dan sejumlah lembaga, hingga memicu menimbulkan beberapa persepsi dan opini seperti proyek siluman.

Dengan adanya papan informasi,
masyarakat dapat mengawasi secara langsung pengerjaan. Hal yang mustahil jika pihak kontraktor tidak mengetahui pentingnya papan projek.

Papan projek wajib di pasang sesuai Perpres Nomor 54 tahun 2010, dan Perpres Nomor 70 tahun 2012. tentang pengadaan barang jasa pemerintah. Selain itu ada juga Permen PU No. 12 tahun 2014, Ttg pembangunan drainase kota, infrastruktur, jalan dan projek irigasi.

Ironisnya lagi, projek pekerjaan TPT yang dilaksanakan secara kasat mata tidak memakai kisdam, yang merupakan struktur bangunan yang dibuat dan dipakai untuk sementara waktu, bertujuan untuk mengatasi air dari aliran sungai.

Begitupun alat bantu alcon mesin pompa air, menurut pihak pekerja tidak ada dilokasi, yang merupakan sebuah alat untuk menyedot air dan mengalihkannya ketempat lain, tidak ada dilokasi pekerjaan.

Saat dikonfirmasi pekerja mengungkapkan, Cara pemasangan batu kali tidak dikeringkan lebih dahulu, batu kali di tenggelamkan, dibenamkan ke air dengan kedalaman 0,85 cm hingga 1 meter.

Lapisan bawah tidak menggunakan adukan semen, batu dibenamkan dalam lumpur, terus disusun hingga beberapa tumpuk.
Jenis pasir yang digunakan masih menurut pekerja adalah pasir urug atau pasir deplo. Ungkap Yy. 

Sampai berita ini terekspos pihak mandor maupun pengelola belum bisa dikonfirmasi karena susah ditemui (Ag/tim)

Tidak ada komentar