KELUHAN MASYARAKAT TTU TENTANG PELAYANAN RUMAH SAKIT LEONA KAB. TTU
Majalahkriptantus.com, TTU. Baru-baru ini ada keluhan masyarakat non BPJS TTU yang tidak mau disebutkan namanya mengeluhkan dengan adanya Pelayanan Petugas Kasir RS Leona Kefamenau Kab TTU yang dinilai tidak wajar dalam memberikan pelayanan harga administrasi rawat inap bagi Pasien non BPJS.
Dijelaskan bahwa Pasien tersebut ketika ditawarkan untuk rawat inap oleh Petugas medis UGD dan mengarahkan kepada loket pelayanan pendaftaran untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang persyaratan rawat inap bagi Pasien Non BPJS. Bahwa pelayanan fasilitas lengkap, nginap 1 x 24 jam/1 malam untuk kls II, Rp. 370.000 dan Pasien 3 x makan sehari, belum termasuk obat-obatan dan dokter masuk. Lebih lanjut pasien menjelaskan bahwa harga rawat inap tidak pernah turun dari 2 juta, entah itu 1 hari, 2 hari, 3 hari tetap 2 juta keatas.
Hal ini menjadi pertanyaan bagi pasien non BPJS, apakah yang membuat patokan harga tidak ada perbedaan rawat inap setiap hari bagi pasien. Dikeluhkan saat pasien masuk karena dijelaskan untuk kelas II harga 370/malam sehingga Pasien minta menginap 1 malam mengingat sebelumnya 3 malam dan 2 malam harganya Rp. 2 juta keatas sehingga pasien mengharapkan cukup 1 malam palingan 1 juta lebih. Namun hayalannya terkandas ternyata tetap tidak ada perubahan tetap Rp. 2 juta lebih juga, Sehingga membuat pasien non BPJS Kesehatan ini bingung.
Saat Media majalakriptantus.com menemui pasien yang lain non BPJS dan mengkonfirmasi ternyata hal yang sama dialami oleh pasien-pasien non BPJS. Lebih lanjut dikatakan bahwa hal ini siapa yang salah, Pasien..!?, Rumah Sakit.!?, dr...!? atau Kasir. Polemik kesenjangan sosial menjadi ajimumpung, Pasien butuh sehat, Rumah Sakit siap menampung, dr. Siap memeriksa, kasir menyiapkan administrasi. Semua saling interaksi didalamnya untuk menghasilkan sebuah impian kesehatan, namun lagi-lagi jangan ajimumpung. tandasnya.
RS Leona Kefamenau, Kab TTU-NTT, semenjak 2 tahun lalu masa Covid-19, menjadi sorotan Pihak Pemerintah DPRD Kab TTU dan Netijen mengomentari tentang pelayanannya yang sudah tidak wajar dan menjadi polemik di tengah masyarakat Kab Timor Tengah Utara, kini mulai berangsur pulih dari sorotan Netijen, namun saat ini masih ada keluhan masyarakat non BPJS yang merasa ada ajimumpung di RS Leona yang memberikan Pelayanan yang memanfaatkan momen.
Saran Netijen kepada Pemerintah Kabupaten TTU, khususnya Pengelola BPJS TTU perlu menyelidiki hal ini mengingat yang kelihatan dengan mata Pasien non BPJS harga tidak stabil apa lagi hanya sebuah nota dan ttd dan Cap yang diajukan kepada Kantor BPJS untuk mengkalim Pelayanan Kesehatan masyarakat melalui RS Leona Kefamenau.tandasnya.
Editor Abi Alexander
Tidak ada komentar