UPACARA PENUTUPAN HUT KOTA KEFAMENAU KE-100 TAHUN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA - majalahkriptantus.com - Menyajikan berita secara faktual, independent dan sesuai fakta.

Breaking News

UPACARA PENUTUPAN HUT KOTA KEFAMENAU KE-100 TAHUN KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA


Majalahkriptantus.com TTU, Kamis 22 September 2022, Dalam Rangka Penutupan HUT KOTA KEFAMENAU Ke-100, telah berlangsung Upacara Penutupan yang dipimpin langsung oleh Bupati TTU (Drs. Juandi David) di hadiri oleh 2 mantan Bupati TTU (Drs. Anton Amaunut dan Drs. Gabriel Manek). Turut hadir dalam Undangan FORKOPIMDA Kab TTU diantaranya ; Wakil Bupati TTU (Drs. Eusebius Binsasi), Ketua DPRD TTU (Hendrikus F. Bana S.H), Dandim 1618/TTU (Letkol Arm Laode Irwan H. S.I.P Tar. (Han.), Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu (I Made Adytia Nugraha S.H), Sekda Kab. TTU (Fransiskus Fay S.Pt., M.Si.) dan seluruh Pimpinan OPD lainnya Sekab. TTU.

Dalam Upacara Penutupan HUT KOTA Kefamenau ke-100 Bupati TTU Drs. Juandi David mengawali sambutannya dengan mengatakan bahwa ; saya mengajak kita sekalian untuk memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas anugerah ulang tahun ke -100 atau satu abad Kota Kefamenanu. Berkat rahmat dan penyelenggaraan kasih-Nya kita dapat memperingati dan merayakan Hari Ulang Tahun yang ke-100 ibu kota kabupaten ini dengan berbagai kegiatan.
Saya menyampaikan proficiat dan selamat ulang tahun kepada seluruh warga Timor Tengah Utara khususnya warga Kota Kefamenanu. Semoga dengan bertambahnya usia ini, ibu kota kabupaten ini semakin menjadi kota yang maju, berbudaya dan ramah bagi penghuninya. 

Juandi menambahkan, Peringatan HUT Kota Kefamenanu tahun ini mengusung tema: “Dengan Semangat Nekaf Mese Ansaof Mese Kita Bangkit menuju masyarakat Sejahtera, Adil dan Mandiri”, dengan sub tema “Kefamenanu Untuk Indonesia”. Bila kita menyimak lebih dalam, tema ini merupakan sebuah gugahan bagi kita seluruh masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara, teristimewa warga Kota Kefamenanu untuk bersatu hati dalam rajutan filosofi dan spirit nekaf mese ansaof mese, mewujudkan masyarakat Timor Tengah Utara yang sejahtera, adil dan mandiri. 

Saya berharap perayaan HUT Kota Kefamenanu yang berlangsung sejak tanggal 10 September yang lalu, tidak membuat kita larut dalam eforia kegembiraan tanpa memberi makna pada perayaan itu sendiri.  Momentum perayaan HUT Kota Kefamenanu tahun ini harus menjadi ajang evaluasi, koreksi dan introspeksi untuk mengukur sejauh mana  kontribusi setiap elemen masyarakat dalam pertumbuhan dan perkembangan  Kota Kefamenanu. 

Dampak yang diharapkan dari seluruh rangkaian kegiatan perayaan HUT Kota Kefamenanu ini adalah meningkatnya semangat masyarakat dalam mensukseskan pelaksanaan pembangunan, termasuk bagaimana kita bangkit bersama dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan mandiri.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa selama 2 tahun ini seluruh warga bangsa ini, berjibaku, berjuang mengatasi pandemic Covid-19. Kita bersyukur karena pertolongan Tuhan dan kerjasama dari semua elemen masyarakat, akhirnya perlahan kita dapat keluar dari persoalan wabah yang mematikan tersebut. Setelah kondisi sulit tersebut dapat kita lalui, saat ini kita perlu segera bangkit untuk memulihkan keadaan masyarakat kita. Karena sesungguhnya kita bukanlah bangsa yang bernyali kecil, kita bukanlah anak-anak yang cengeng, namun kita adalah bangsa pemberani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai masalah bangsa. 

Kebangkitan itu harus ditandai dengan perubahan yang dilakukan oleh setiap anak TTU, yang dimulai dari hal yang paling sederhana. Sebagai seorang pelajar, kebangkitan itu dapat diwujudkan dalam hal kedisiplinan dan keseriusan belajar. Sebagai seorang pelaku ekonomi, diwujudkan dalam kreatifitasnya dalam menangkap setiap peluang bisnis. Sebagai seorang karyawan, para pelayan publik mesti merubah mindset-nya (baca:mainset), dari dilayani menjadi melayani. Para petani dan nelayan harus merubah irama dan cara kerjanya dari kerja seadanya menjadi kerja yang terencana dan maksimal. Dan sebagai warga masyarakat ibukota kabupaten ini, sebagai mahluk sosial agar kita menjaga keharmonisan dalam keberagaman, sebagaimana yang telah terjalin selama ini. 

Juandi juga menandaskan bahwa sekali lagi dengan filosofi dan spirit *"Nekaf Mese Ansaof Mese"* Perasaan sehati-sejiwa yang adalah spirit hidup orang Dawan haruslah mewarnai dan menjiwai  pertumbuhan dan perkembangan Kota Kefamenanu dan kab.TTU umumnya, sehingga Kota Kefamenanu bisa menjadi  kota yang SARI bagi kita semua yang berbeda  latar belakang budaya, etnis, suku dan agama. 

Juandi juga menghimbau agar upaya kita menjadikan masyarakat sejahtera, adil dan mandiri, bukanlah tugas pemerintah atau sekelompok orang tetapi oleh seluruh elemen masyarakat. Setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab terhadap maju mundurnya sebuah kota. Oleh karena itu, pada kesempatan yang membahagiakan ini saya mengajak kita sekalian untuk mewujudkan kota yang SARI dengan memperhatikan hal – hal sebagai berikut : 
- Pertama, Jagalah kerukunan dan kedamaian hidup bersama. Karena kita tidak akan merasa aman dan nyaman tinggal di kota ini bila tidak ada kerukunan dan kedamaian di antara kita. Jauhkan ego kelompok, jalinlah silaturahmi.Runtuhkan fanatisme, bangunlah toleransi. Padamkan apatisme, nyalakan empati. Mari jadikan kota ini penuh dengan kerukunan dan kedamaian. 

- Kedua, Jagalah kebersihan dan kerapihan kota. Karena kota yang bersih merupakan cermin dari warganya. Dan dalam hal ini, setiap penghuni kota ini memiliki tanggung jawab yang sama. Karena ketika setiap pribadi memiliki kesadaran yang sama, maka kebersihan dan kerapihan kota menjadi milik bersama. 

- Ketiga, Jagalah keamanan dan ketertiban. Keamanan dan ketertiban adalah prasyarat kota yang ramah bagi seluruh warganya. Untuk menjadi kota yang SARI, Kota kefamenanu harus aman dan tertib. Keamanan dan ketertiban bukanlah sesuatu yang datang begitu saja, tetapi perlu diciptakan oleh manusia itu sendiri. Oleh karena itu, saya menghimbau seluruh warga Kota Kefamenanu agar mengusahakan dan menjaga keamanan dan ketertiban kota ini. Hidup tertib itu adalah budaya, maka sebagai masyarakat yang berbudaya, ketertiban itu adalah sebuah keniscayaan bagi kita. Dan keamanan hanya akan tercipta dari masyarakat yang hidup tertib.

- Keempat, Membangun desa dan kecamatan sebagai penyanggah Kota Kefamenanu. Derap langkah maju perkembangan Kota Kefamenanu harus juga diikuti dengan perkembangan di kecamatan dan desa. Hal ini dimaksudkan agar Kab. TTU bertumbuh dan berkembang secara proporsional. Pembangunan di desa dan ibu kota kecamatan harus dipacu untuk dapat mengimbangi perkembangan Kota Kefamenanu. Oleh karena itu saya menghimbau para camat agar berkoordinasi dengan kepala desa yang desanya menjadi ibu kota kecamatan untuk bersinergi membangun ibu kota kecamatan.   
Demikian empat hal yang perlu kita renungkan untuk diperjuangkan sebagai bagian dari upaya mewujudkan Kota Kefamenanu sebagai kota yang Sehat, Aman, Rindang dan Indah.

Hadirin yang saya hormati,    
Kondisi kota Kefamenanu hari ini adalah buah dari sebuah proses panjang yang sudah dimulai sejak zaman pra kemerdekaan yaitu pada tahun 1922 ketika Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan markas dan pusat pemerintahannya di tempat ini. Sejak saat itu Kefamenanu terus dikembangkan dan dibangun hingga menjadi seperti hari ini. Para bupati terdahulu melalui visi misi dan program pembangunannya telah memberikan polesan – polesan untuk mempercantik Kota Kefamenanu sebagai wajah Kab. TTU.  Oleh karena itu, pada kesempatan ini, ijinkan saya memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para Bupati terdahulu yakni: 1) Bapak Saudale, 2) Bapak Petrus Salasa, 3) Bapak Umbu Sasa, 4) Bapak Jakobus Ukat, 5) Bapak Y. M. Nailiu, 6) Bapak Stefanus Paus Parera, 7) Bapak Anton Amaunut, 8) Bapak Hengky Sakunab, 9) Bapak Gabriel Manek dan 10) Bpk. Raymundus Sau Fernandes. Mereka semua telah mencurahkan pemikiran dan energi dalam membangun Kota Kefamenanu. Semoga jasa dan budi baik yang telah mereka berikan mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Tuhan yang Maha Kuasa.  

Sebelum Mengakhiri sambutannya, Juandi juga menyampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini, Ia menghimbau dan mengajak segenap komponen masyarakat TTU untuk terus bekerja sama membangun Kota Kefamenanu. Marilah kita senantiasa memelihara dan menjaga  kemajuan tidak hanya di bidang infrastruktur dan ekonomi, tetapi lebih daripada itu, kita wajib memelihara dan mempertahankan persatuan dan persaudaraan, kerukunan dan keharmonisan, kenyaman dan kedamaian, toleransi dan solidaritas, kebersihan dan keindahan serta kemanan dan ketertiban. Jika pelangi itu indah oleh beragam warnanya, maka marilah kita membuat Kota Kefamenanu menjadi kaya dan indah dengan segala keberagaman kita. Bila taman bunga itu indah dan asri karena aneka jenis bunga di dalamnya, maka marilah kita jadikan Kota Kefamenanu dengan komunitas yang berbeda latar belakang suku dan agama menjadi sebuah rumah yang nyaman, aman dan mempersatukan bagi kita semua. Marilah kita bergandengan tangan dan bersatu hati menjaga dan membangun Kota Kefamenanu menjad

d4fm.Sosbud.

Tidak ada komentar