NTT.VIRAL..!! "RITUAL" BUDAYA LOKAL, SUKU LUTI DI KAMPUNG LAMA DESA SUBUN-TTU
Majalahkriptantus.com TTU. Belum lama ini salah satu budaya lokal di Prov. NTT, Kab TTU, Kec.Insana, Desa Subun, Kampung Lama di atas gunung batu karang. Tokoh Adat bersama warga masyarakat Ds. Subun, rumah Adat Suku Luti melakukan ritual budaya Lokal guna melestarikan Suku Luti yang tersebar di 14 Desa se kecamatan Insana. Ritual Adat Suku Luti dirayakan 20 tahun sekali, dan hal ini sudah di rayakan turun-temurun dan juga merupakan budaya lokal yang di lestarikan oleh Tokoh-tokoh adat setempat bersama masyarakat penganut rumah adat Suku Luti itu sendiri. Pihaknya menjelaskan bahwa penganut Keluarga besar Suku Luti sudah berkembang ke Desa-desa lain, karena kawin mawin di sekitaran Kecamatan Insana bahkan sudah tersebar ke seluruh Kecamatan Kabupaten TTU-NTT.
Hadir pada momen perayaan tradisi budaya 20 tahunan suku Luti saat itu, Aparatur Pemerintah Setempat ; Camat Insana (Bpk. Melkianus Gawu, MM), Kepala Desa Subun (Bpk. Kasimirus Tapoin S.Ip), Babinsa Ramil 1618-04/Bisel (Sertu Sani Marques), Babinkamtibmas Polsek Insana (Bripka Gregorius Bani)
, Pada Kesempatan ini Kepala Rumah Adat Suku Luti (Bpk.Yohanes Gaudensius S.Pd.) menyambut baik kehadiran para unsur pemerintah terkait. Syarat ritual persembahan Suku Luti terdiri dari 3 ekor ayam jantan warna merah satu ekor, putih satu ekor dan hitam satu ekor. Setelah 3 ekor ayam ini dipersembahkan kemudian di potong dan dilihat pada usus ayam lalu diramalkan masa depan Suku Luti kedepannya akan seperti apa??. Selanjutnya di sembelih 1 ekor babi warna hitam bertanda buluh putih di dahi dan kemudian ususnya diramalkan hal yang sama.
Dari lokasi Perayaan Rumah Adat Suku Luti, awak media Majalahkriptantus.com menemui Kepala Rumah Adat Suku Luti (Bpk. Yohanis Gaudensius S.Pd.) mengatakan bahwa tradisi Suku Luti ini sudah merupakan salah satu ritual Budaya Lokal yang turun temurun sejak nenek moyang kami, sehingga dalam momen perayaan ritual atau tradisi ini akan berlangsung selama -+ 2 hari. Mengingat pelaksanaan ritual ini harus benar-benar memberikan makna yang mendalam dan melahirkan generasi-generasi baru yang akan datang dengan tujuan agar bisa melestarikan atau meneruskan tradisi ini.
Pihak Pemerintah Setempat Kades Subun (Bpk. Kasimirus Tapoin) menjelaskan tentang tujuan pelestarian Budaya Lokal Suku Luti di atas bukit Kampung Lama Desa Subun juga bisa dijadikan tempat Pariwisata Lokal. Mengingat Kampung Lama diatas Gunung batu karang yang Pemandangannya ke seluruh areal kota Kefamenanu Kab. TTU terlihat sangat indah dan menarik perhatian. Kades juga menuturkan kesejukan Alam yang diiringi kicauan burung liar di pepohonan hutan alam bebas di atas gunung batu karang yang selama ini Pihak Pemerintah Desa Subun sudah berupayah untuk membangun bahu jalan menuju kampung lama tempat Pelaksanaan Tradisi Ritual Adat Suku Luti namun karena Keterbatasan Anggaran Desa yang tidak bisa mengakomodir biaya untuk melestarikan budaya yang sudah berjalan sekian lama ini. Penyebab akses jalan menuju tempat ritual Adat Suku Luti, Kampung Lama yang kurang baik, hal ini terkesan tidak menarik perhatian bagi para wisatawan lokal yang mau menikmati keindahan alam di lokasi tersebut.
Pihaknya menandaskan saat diwawancarai awak Media Majalahkriptantus.com bahwa untuk menarik simpati dan minat para wisatawan lokal agar menikmati keindahan alam di lokasi Kampung Lama, tempat ritual Adat Suku Luti perlu adanya akses jalan yang baik sehingga tidak menulitkan minat masyarakat dan pengunjung yang berkendaraan roda dua maupun roda empat baik dari dalam kota maupun luar kota Kefamenanu. Hal ini juga sekiranya akan menambahkan aset Pendapatan Pajak Daerah Kab. TTU-NTT.
d4fm.
Tidak ada komentar